Showing posts with label reality show. Show all posts
Showing posts with label reality show. Show all posts

The Assistant (Sang Asisten)

Judul Program Acara : Sang Asisten
Semboyan Acara : “Sanggup nggak loe???”
Tujuan Acara : Melihat sisi lain dari kesuksesan seorang artis tentang siapa salah satunya yang berperan besar dalam meraih kesuskesannya.
Pihak Yang Terlibat :
  • 1 orang Artis.
  • 1 orang peserta untuk menjadi asisten sang artis selama acara berlangsung.
Dasar Pemikiran :
Selama ini kita hanya tau dan bisa melihat keberhasilan dan kesuksesan yang di raih oleh seorang artis khususnya artis papan atas. Nah, siapakah sebenarnya salah satu faktor pendukung keberhasilan artis tersebut? Ya… pastilah ada seorang asisten yang disadari atau tidak sebenarnya sangat berjasa dalam membantu sang artis untuk menggapai kesuksesannya mulai dari menyiapkan pakaian yang akan dikenakan untuk syuting, sepatu, aksesoris, dll.

Konsep Acara :
Ada beberapa artis yang memang memiliki asistennya tersendiri. Nah, apa yang terjadi jika seorang artis diberikan seorang asisten yang baru dan benar-benar belum tau seluk-beluk dunia keartisan? Bingung, canggung, kesal, marah, lucu, dsb tentunya akan memberikan ekspresi dan hiburan tersendiri bagi para penonton. Jika bisa, sebaiknya yang menjadi calon peserta adalah orang yang berasal dari kampung agar acara menjadi semakin menarik. Untuk mendapatkan hasil yang bagus, acara ini bisa dilangsungkan 1-2 hari per episodenya sehingga aka nada banyak aktifitas yang dapat direkam.

Persiapan:
Team “Sang Asisten” terlebih dahulu menseleksi calon peserta. Setelah itu calon peserta diberikan sedikit pengarahan tentang program acara ini yaitu membantu sang artis untuk memenuhi segaa kebutuhan sehubungan dengan profesinya sebagai artis seperti menyiapkan kostum untuk syuting, make up, sepatu, aksesoris, dsb.
Acara akan lebih menarik jika Sang Asisten selama acara berlangsung diperkenankan untuk tinggal di rumah sang artis (tentative) sehingga segala aktifitasnya akan semakin berwarna dan memberikan hiburan tersendiri.

Acara:
Dihari pertama sang asisten akan berkenal terlebih dahulu dengan sang artis dan diberikan pengarahan kecil oleh sang artis tentang pekerjaannya.
Setelah peserta memahami, kemudian diberikan tugas kecil dahulu oleh sang artis bisa berupa menyiapkan pakaian untuk syuting, sepatu, dan lain sebagainya.
Setelah itu berangkat ke tempat syuting, mengganti kostum yang akan dipakai, menemani saat jeda syuting, menyiapkan makan, dsb.
Si peserta selalu mendampingi semua aktifitas sang artis. Sesekali peserta diberikan ujian berupa mengikuti aktifitas dan hobi sang artis seperti : diajak Clubbing oleh sang artis, latihan karate, main sepak bola, dll.
Diakhir acara sanga artis mengucapkan terimakasihnya kepada peserta dan memberikan kenang-kenangan baik dari sang artis sendiri maupun dari sponsor dan juga dibuatkan foto sang artis dengan sang asisten dalam ukuran jumbo. Hal ini tentunya akan menjadi kebanggaan dan kenangan tersendiri bagi peserta.

Note: Dilarang mengcopy/mencuri/membajak/repost, dsb tanpa seijin dari penulis. Tolong hargai karya anak bangsa.

From 0 To 11

Jenis Program Acara : Reality Show
Judul Program Acara : 0 - 11 (Dibaca: “From Zero To Eleven”)
Semboyan Acara : “We are the dream team”.
Tujuan Acara : Menumbuhkan rasa nasionalisme dan sikap saling menghargai perbedaan serta membangun kebersamaan dan kekompakan team.
Pihak Yang Terlibat : - Team sepakbola profesional.
- Pelatih klub sepakbola profesional
- Peserta yang diambil random dari pemuda-pemuda dari berbagai lokasi/daerah yang tidak saling mengenal satu sama lain sebanyak 20 orang untuk dibentuk menjadi 1 team.
Dasar Pemikiran : Sepertinya saat ini sepakbola adalah salah satu wujud nyata nasionalisme. Nah, nasionalisme bangsa Indonesia dibentuk dengan saling menghargai dan menghormati perbedaan sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Prestasi Timnas Indonesia saat ini adalah pada ajang piala AFF 2011 lalu yang berhasil menumbuhkan nasionalisme bangsa. Selama ini pemain Timnas hanya diambil dari klub-klub yang berlaga di ajang Liga Indonesia padahal sebenarnya masih banyak generasi bangsa ini yang memilik skill yang mungkin sama bahkan bisa saja lebih dari kualitas pemain Timnas yang ada saat ini hanya saja mereka mungkin tidak dilirik, tidak mendapat kesempatan atau bahkan takdir yang tidak berpihak. Nah, apa jadinya jika orang-orang yang mulanya tidak mengenal satu sama lainnya yang diambil dari berbagai daerah yang ada di Indonesia yang memiliki hobi sepak bola dan atau suka bermain bola dikampungnya yang dikenal dengan liga tarkam tiba-tiba di kumpulkan di satu tempat untuk kemudian dilatih oleh pelatih profesional sehingga mereka menjadi sebuah tim sepak bola untuk kemudian akan melawan klub sepak bola profesional yang ada di Indonesia.

Konsep Acara :
Persiapan:
Yang pertama kali ditentukan oleh crew adalah memilih siapakah yang nantinya akan menjadi pelatih untuk tim yang akan dibentuk nantinya, kemudian asisten pelatih. Selanjutnya adalah menyiapkan tim sepakbola profesional yang berlaga di tournament yang ada di Indonesia untuk menjadi tim tanding yang akan berhadapan dengan tim bentukan ini nantinya.
Selain itu juga persiapan untuk tempat penginapan (mess) bagi peserta selama mengikuti pelatihan nantinya termasuk persiapan lapangan untuk berlatih dan juga kebutuhan lainnya.
Sementara itu, pelatih yang sudah ditetapkan memilih 100 orang kandidat yang diambil secara random dari berbagai daerah dengan cara terjun langsung ke lapangan mencari calon peserta mulai dari yang tidak bisa main bola hingga yang jago bermain bola, mulai dari yang pengangguran hingga beragam profesi lainnya.
Acara:
Dari 100 orang kandidat yang sudah dipilih kemudian di seleksi dengan 2 (dua) cara:
1. Melibatkan masyarakat untuk memberikan dukungan/vote dengan sistem SMS/Polling terhadap peserta hingga nantinya terpilih 20 orang untuk dibentuk menjadi sebuah tim. Selama proses polling berlangsung peserta di tampilkan profilnya dan menunjukkan skillnya pada setiap kesempatan iklan setiap harinya untuk meminta dukungan. Disini aka nada proses penyisihan dengan system polling sehingga tiap minggunya ada calon peserta yang harus di degradasi/deposrtasi sampai dengan hanya tersisa 20 kandidat dengan polling tertinggi.
2. Dengan cara di seleksi langsung oleh pelatih dan asistennya dari 100 kandidat hanya diambil 20 orang saja.
Dari 20 orang yang sudah diseleksi dan terpilih tersebut kemudian menjalani karantina untuk diberikan jadwal latihan baik fisik, mental maupun latihan2 lainnya yang dibuatkan schedulenya dari pelatih atau asistennya. Dari jadwal dan pelatihan tersebut pelatih dan asistennya akan menilai siapa yang layak untuk menempati posisi penjaga gawang, beck, gelandang hingga penyerang. Selama proses karantina akan dipantau perkembangan para peserta termasuk trik dan intrik dalam keseharian para peserta sehingga menjadi sebuah tontonan yang akan sangat menarik untuk diikuti oleh para penonton acara ini terutama dalam penilaian dan penentuan posisi masing2 peserta apakah menjadi penjaga gawang, beck, gelandang atau penyerang.
Setelah pelatih menentukan posisi masing2, kemudian peserta diberikan pelatihan dan pembinaan untuk kemudian di seleksi kembali untuk dibentuk menjadi sebuah tim dan ditentukan siapa yang masuk skuad inti dan siapa yang cadangan. Tentunya ini menjadi tontonan yang menarik perhatain pemirsa kembali karena proses penentuan ini di tentukan secara prosentase penilaian yaitu dari hasil polling/SMS masyarakat dan hasil penilaian selama pelatihan, misalnya 40% polling/SMS dan 60% pelatihan (tentative).
Setelah posisi pemain dan skuad inti maupun cadangan sudah di tentukan, kemudian tim kembali menjalani serangkaian pelatihan dan persiapan untuk menghadapi tim tamu yang diundang dari tim profesional yang bermain di salah satu liga yang ada di Indonesia (bisa juga dari liga luar negeri tergantung kondisi keuangan dan sponsor). Dan tidak lupa pula untuk memberikan nama untuk tim ini misalnya bisa menggunakan nama from 0 to 11 (dibaca: from zero to eleven), dsb.
Saat hari H tiba, tim yang mulanya dari 0 kemudian menjadi sebuah tim (11 orang) inipun melakukan yang terbaik selama pertandingan berdasarkan hasil pelatihan yang selama ini mereka dapatkan dengan bertanding melawan tim professional dalam waktu 2 x 45 menit. Setelah pertandingan selesai, para pemain tim from 0 to 11 ini diberikan kenang2an oleh para pemain tim profesional berupa baju yang mereka pakai selama pertandingan. Tentunya kenang2an tersebut menjadi cinderamata yang tidak ternilai bagi para peserta. Selain itu juga peserta diberikan hadiah dari sponsor.
Agar acara semakin menarik nantinya apabila episode acara ini sudah banyak kemudian dibuat suatu kompetisi antara tim from 0 to 11 masing2 episode untuk memperebutkan gelar the ultimate 0 to 11. Tentunya acara ini akan sangat menarik tidak hanya bagi penonton tetapi juga para peserta.
Semoga acara ini diterima dengan baik di masyarakat.

Note: Dilarang mengcopy/mencuri/membajak/repost, dsb tanpa seijin dari penulis. Tolong hargai karya anak bangsa.

Think Twice Before Outlaw (Pikir Dua Kali)

Type of Event Program: Reality Show

Events Program Title: Think Twice

The event motto: "Think Twice When Doing Evil".


Event Objectives: to sensitize everyone about the importance of the value of the security, comfort and safety in shopping malls or other buildings.

Parties Involved:
  • The Building Management of shopping malls such as Mall, Plaza, etc..
  • 1 or 2 participants who pretend to act as perpetrators of crimes in the shopping center.
  • Police (tentative).

Rationale:
Growth construction of shopping centers in Indonesia today, it is also widely used certain people to do the unlawful acts of theft noble to the more severe is the murder at the shopping center which is actually a public space that has a management structure and should be guarded by security personnel. Therefore, through the reality show "Think Twice Before Outlaw " is made to show kepad entire audience, especially for the visitors of the shopping center that values ​​safety, comfort and safety is important and the event is later expected to arouse the readiness and alertness to building managements of the shopping anticipate the criminal acts that occurred in their building.

Concept of Event:
Preparation

Before the event started the building manager first shopping center in the briefing or briefings given that miss communication will not occur in the field. As for the participants who will act as the perpetrators did not informed of the condition of the building let alone mapped to the event more attractive buildings and explore ways of thinking of the perpetrators to avoid ambush officers. Also important to note also for participants to sign a statement that would not act that could endanger themselves or others such as: daring jump from a particular floor, etc.. It is necessary to anticipate the action beyond the limits of the participants, given that not all shopping centers are equipped with safety nets and other safety equipment.

Program

Participants who act as perpetrators of crime (eg: as a shoplifter or take merchandise people) became known to the traders / visitors / building security officer / CCTV camera (made varied each episode so as not boring) then the offenders attempted to flee and avoid the lunge officer followed by the cameraman so that every effort is made by the perpetrators of these crimes can be recorded motives escape himself and attract the audience will be. For example: the perpetrator in his escape using the cap so as not to get caught, and so on.

Party building management do all it can to try to catch the perpetrators of the crime with his staff coordinate with each other either by using the HT, CCTV and other coordination.

Seem more attractive in order event can involve the dogs if Management of the building does have an extra safety device.

Target success or failure of the perpetrator is a fugitive when he got out of the building without ambushed by the officers.

Prizes for participants can be money and or other types of gifts. As for the Building Management can be given a certificate and or stickers Think Twice Before Outlaw Verified Building.

The event is not necessarily in the shopping center but can also in other building and apartments with a pattern of crimes that can be made be different such as: arrest of apartment dwellers who are taking drugs, etc..

Note: Do not copy / steal / hijack / repost, etc. without the permission of the author. Please respect the work of the nation's children.

Spoiler Versi Bahasa Indonesia:

Jenis Program Acara: Reality Show

Judul Program Acara: Pikir Dua Kali

Semboyan Acara: “Pikir Dua Kali Kalau Melakukan Kejahatan”.


Tujuan Acara: Menyadarkan setiap orang akan pentingnya nilai keamanan, kenyamanan dan keselamatan di pusat perbelanjaan atau gedung lainnya.
Pihak Yang Terlibat :
  • Pihak pengelola pusat perbelanjaan seperti: Mall, Plaza, dsb.
  • 1 atau 2 orang peserta yang berpura-pura bertindak sebagai pelaku kejahatan di pusat perbelanjaan.
  • Pihak kepolisian (tentative).

Dasar Pemikiran: Menggeliatnya pembangunan pusat perbelanjaan di Indonesia saat ini ternyata juga banyak dimanfaatkan orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum mulia dari pencurian hingga yang lebih parah adalah pembunuhan di pusat perbelanjaan yang notabene adalah ruang publik yang memiliki struktur pengelolaan dan seharusnya dijaga ketat oleh tenaga keamanan. Oleh karena itu, melalui acara reality show “Pikir Dua Kali” ini dibuat untuk menunjukkan kepad seluruh penontonnya khususnya bagi para pengunjung pusat perbelanjaan bahwasanya nilai keamanan, kenyamanan dan keselamatan itu penting dan bagi acara ini nantinya diharapkan mampu menggugah kesiapan dan kesigapan pihak pengelola perbelanjaan untuk mengantisipasi tindakan kejahatan yang terjadi di gedung mereka.
Konsep Acara:
Persiapan
Sebelum acara dimulai pihak pengelola gedung pusat perbelanjaan terlebih dahulu di briefing atau diberikan pengarahan agar tidak terjadi miss komunikasi nantinya di lapangan. Sedangkan untuk peserta yang nantinya bertindak sebagai pelaku kejahatan sama sekali tidak diberitahu kondisi gedung apalagi mapping gedung agar acara lebih menarik dan mengeksplorasi cara berpikir para pelaku kejahatan untuk menghindari sergapan petugas. Selain itu penting diperhatikan juga untuk peserta agar menandatangani pernyataan bahwasanya tidak akan melakukan perbuatan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain seperti: nekat loncat dari lantai tertentu, dsb. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi tindakan diluar batas peserta, mengingat tidak semua pusat perbelanjaan dilengkapi dengan jaring pengaman maupun perlengkapan safety lainnya.
Acara
Peserta yang bertindak sebagai pelaku kejahatan (misalnya: sebagai pengutil atau mengambil barang dagangan orang) kemudian diketahui oleh pedagang/pengunjung/petugas keamanan gedung/kamera CCTV (dibuat variatif setiap episodenya agar tidak membosankan) kemudian pelaku kejahatan tersebut berusaha melarikan diri dan menghindari sergapan petugas dengan diikuti Kameraman agar setiap usaha yang dilakukan oleh pelaku kejahatan tersebut dapat terekam motif pelarian dirinya dan memberikan daya tarik bagi penonton nantinya. Misalnya: si pelaku dalam pelariannya menggunakan topi agar tidak ketahuan, dsb.
Pihak management gedung berupaya semaksimal mungkin untuk berusaha menangkap pelaku kejahatan tersebut dengan saling berkoordinasi dengan jajarannya baik dengan menggunakan HT, CCTV maupun koordinasi lainnya.
Agar acara terkesan lebih menarik dapat melibatkan anjing pelacak jika Management disebuah gedung memang memiliki perangkat keamanan yang ekstra.
Target sukses atau tidaknya pelarian si pelaku kejahatan adalah apabila dia berhasil keluar dari gedung tanpa disergap oleh petugas.
Hadiah untuk peserta dapat berupa uang dan atau jenis hadiah lainnya. Sedangkan untuk pihak Building Management dapat diberikan piagam dan atau stiker Pikir 2X Verified Building.
Acara ini tidak mesti di pusat perbelanjaan tetapi dapat juga di gedung2 lainnya maupun apartemen dengan motif kejahatan yang dapat dibuat berbeda2 misalanya: penangkapan penghuni apartemen yang sedang mengkonsumsi narkoba, dsb.
Note: Dilarang mengcopy/mencuri/membajak/repost, dsb tanpa seijin dari penulis. Tolong hargai karya anak bangsa.






Ticketed Fortune (Tilang Rejeki)

Type of Event Program: Reality Show
Events Program Title: Ticketed Fortune
The event motto: "Get Money to ticketed"
Event Objectives: sensitize everyone about the importance of the value of the security and safety driving.
Parties Involved:
  • The police.
  • Participants are drawn randomly from a passing motorist

Rationale:
For most people may hear the word it is definitely a direct ticket terbesit their minds is the negative stigma about the officers who conduct raids / tickets to motorists. Starting from making excuses for the ticket to bribery allegations that motorists would end up spending money in court or trying to bribe. Well, what if you got pulled over instead of spending money to pay the fine but rather your chance to get the money? Well ... you know ... the ... hell yes.

Concept of Event:
Preparation:
Before the show starts crew and police officers at a briefing in advance or be briefed about the concept of the show not to miss communication will occur in the field. As for participants drawn randomly from the activities of raids / ticketed by officers.
Also important to note also for participants to sign a statement that would not act that could endanger themselves or others such as: speeding, against the flow of traffic, etc. before the test. It is necessary to anticipate the action beyond the limits of the participants.
Program:
The police are conducting raids berpura2 / a speeding ticket in a particular location. To be more exciting events, then the target of this event is that participants who do not have a driver's license (SIM) and other documents for participants who do not have the completeness of the document must be able to give expression on his face its own selling points on the screen.
After the participant examined the completeness of the documents, then the police build a communication about the error as if the participants and will issue a ticket to the participants finally cornered and admitted his guilt. After that, the officer said he would test the ability of the participants will be his insight in driving. Well, here the officers to give some tests to the participants who consisted of testing the theory and practice tests. In order to show more interest in a particular episode can be tucked into the tests conducted to participants, such participants are under the influence of alcohol, etc.. The test is like a straight road tests, arithmetic, and so on.
If the participant is able to run the tests properly then the participants were given gifts of money from sponsors so that the participants were surprised, "why even get money got pulled over ...".

Note: Do not copy / steal / hijack / repost, etc. without the permission of the author. Please respect the work of the nation's children.

Spoiler Versi Bahasa Indonesia:

Jenis Program Acara : Reality Show
Judul Program Acara : Tilang Rejeki
Semboyan Acara : “Ditilang Malah Dapet Duit”.
Tujuan Acara : Menyadarkan setiap orang akan pentingnya nilai keamanan dan keselamatan berkendara.
Pihak Yang Terlibat :
  • Pihak kepolisian.
  • Peserta yang diambil random dari pengendara yang sedang melintas

Dasar Pemikiran : Bagi sebagian besar rakyat mungkin mendengar kata tilang sudah pasti yang langsung terbesit dibenak mereka adalah stigma negative tentang aparat yang melakukan razia/tilang terhadap pengendara kendaraan bermotor. Mulai dari mencari-cari alasan untuk menilang hingga tuduhan suap-menyuap yang ujung-ujungnya pengendara pasti mengeluarkan uang di pengadilan maupun yang mencoba menyuap. Nah, bagaimana jadinya jika anda ditilang bukannya mengeluarkan uang untuk membayar dendanya melainkan justru anda berpeluang mendapatkan duit??? Nah… lho… masa iya sih….
Konsep Acara :
Persiapan
Sebelum acara dimulai crew dan aparat kepolisian terlebih dahulu di briefing atau diberikan pengarahan mengenai konsep acara agar tidak terjadi miss komunikasi nantinya di lapangan. Sedangkan untuk peserta diambil secara random dari kegiatan razia/tilang yang dilakukan oleh petugas.
Selain itu penting diperhatikan juga untuk peserta agar menandatangani pernyataan bahwasanya tidak akan melakukan perbuatan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain seperti: ngebut, melawan arus lalu lintas,dsb sebelum tes dilakukan. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi tindakan diluar batas peserta.
Acara
Pihak kepolisian berpura2 sedang melakukan razia/tilang di lokasi tertentu. Agar acara lebih seru, maka sasaran dari acara ini adalah peserta yang tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) maupun dokumen lainnya karena peserta yang tidak memiliki kelengkapan dokumen tersebut pasti ekspresi wajahnya mampu memberikan nilai jual tersendiri di layar kaca.
Setelah peserta tersebut diperiksa kelengkapan dokumennya, selanjutnya aparat kepolisian membangun komunikasi tentang kesalahan si peserta dan seolah-olah akan menerbitkan surat tilang hingga akhirnya si peserta terpojok dan mengakui kesalahannya. Setelah itu, petugas menegaskan akan menguji kemampuan si peserta akan wawasannya dalam berkendara. Nah, disini petugas memberikan beberapa tes kepada peserta yang terdiri dari tes teori dan tes praktek. Agar acara lebih menarik di episode tertentu dapat diselipkan tes yang dilakukan kepada peserta, misalnya peserta yang sedang dalam pengaruh alkohol,dsb. Tes tersebut seperti tes jalan lurus, berhitung, dsb.
Apabila peserta mampu menjalankan tes yang diberikan dengan baik dan benar maka peserta tersebut diberikan hadiah berupa uang dari sponsor sehingga peserta terkejut, “ditilang kok malah dapet duit…”.

Note: Dilarang mengcopy/mencuri/membajak/repost, dsb tanpa seijin dari penulis. Tolong hargai karya anak bangsa.



Guest Book/Chatt Box






Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grocery Coupons